“Industri tembakau selalu berfikir bahwa pemerintah cepat atau lambat,
akan membuat perarturan baru. Jadi mereka selalu mengantisipasi dari permulaan
untuk menginvestasikan di golongan muda dengan cara memakaikan brand mereka dan
menyandukan nikotin. “
Dialog dengan sekelompok pelajar SMU:
“sudah berapa lama kalian
merokok?”.
“Tiga Tahun lalu”.
“jadi waktu kalian
umur 13 ?”
“Iya”.
“jadi kalian semua
mulai merokok pada usia 13. Rokok apa yang kalian pakai ?”.
“Sampoerna Milds. Marlboro”
“orang seperti apa
yang merokok Sampoerna Mild?”.
“Anak muda”.
“Kenapa Kalian merokok
Marlboro?”
“because I am a Cowboy, wkwkwkwk (karena saya adalah seorang
cowboy)” (sambil tertawa)
“OK, jadi kita punya
pria Marlboro disini”.
....................
Faktanya adalah siapa saja dapat membeli, bahkan anak kecil.
Anak kecil dapat membeli sebatang rokok dimana saja dengan mudah. Para pedagang
menjual rokok batangan dengan harga 5 sen per batang.
Dialog dengan pejual rokok :
“siapa yang membeli
rokok ini ?,”.
“Ya... anak-anak muda, anak-anak sekolah”
...................
Dialog dengan Ita Rahma :
“Apakah anda mau lihat sekolahnya..?”
“Iya..”
“Itu papan nama sekolah dan disini tempat jual rokoknya.”
“Tidak ada orang
keberatan tentang hal ini..?”
“Tidak.”
Di Amerika serikat demikian juga negara yang lain, menjual
produk-produk tembakau pada anak dibawah 18 tahun adalah ilegal. Di indonesia
tidak ada peraturan seperti itu.
Kalau ada anak SD merokok, atinya tidak ada pengawasan
Kalau ada anak usia 5 tahun merokok, artinya tidak ada
pengawasan.
Kalau ada anak bayi merokok, artinya tidak ada penawasan
Kita harus melakukan sesuatu.
.....
Rabu malam, saya menuju konser Flo’Rida. Ribuan pemuda
berkumpul di stadion yang iklan rokok ada dimana-mana. Di panggung, rapper
Amerika Flo’Rida memukau. Flo’Rida sekarang adalah salah satu dari banyak artis
international yang mendapatkan ribuan dollar dengan membuat pertunjkan untuk
industri tembakau. The Black Ayed Peas, Smasing Pumpkins, Muse, Slash, mereka
semua pernah bermain di Indonesia dan dibayar dengan uang dari rokok.
Orang ini dapat dipanggil Don Drappernya Indonesia. Akhir-akhir
ini, Masli, Mengajar periklanan di Universitas Lokal. Tapi selama
bertahun-tahun dia bekerja untuk Industri tembakau terbesar Amerika: Philip
Morris. Mejalankan kampanye iklan Marlboro di Indonesia.
“Industri tembakau
selalu berfikir bahwa pemerintah cepat atau lambat, akan membuat perarturan baru.
Jadi mereka selalu mengantisipasi dari permulaan untuk menginvestasikan di
golongan muda dengan cara memaikan brand mereka dan menyandukan nikotin. “
Dua puluh tahun yang lalu di Amerika, karena menanggapi
tekanan masyarakat yang meningkat. Industri tembakau berjanji untuk berhenti
mentargetkan anak dibawah umur. Bahkan menghilangkan dua maskot mereka yang
paling dicintai.
Hilanglah Joe Camel, karakter kartun yang tertuduh iktu
mentarget konsumen muda. Dan mungkin paling menarik, setelah lebih dari 40
tahun bekerja, Philip Morris memensiunkan ikon Marlboro Man.
Tapi Masli
berterus terang tentang siapa yang industri tembakau target di Indonesia.
“sebagai bekas pembuat iklan yang pernah bekerja untuk
Philip Morris, siapakh target utama anda..?”
“Kaum Muda”.
“Umur Berapa?”
“bisa dikatakan, yang tidak resmi, 14 tahun ke atas.
Resminya 18 tahun keatas.
OK, tapi tidak resminya, 14 tahun keatas. Ya
Ya tidak resminya, anda mengerti maksud saya bukan?
Pada tahun 2005, orang-orang Marlboro di Philip Morris
membayar sekitar 5 Milyar dollar untuk membeli salah satu perusahaan rokok
terbesar di Indonesia, Sampoerna. Sejak saat itu prioritas utama Philip Morris
adalah mempromosikan A-Mild brand milik Sampoerna dengan moto mereka yang tidak
terlalu halus “Go Ahead”.
Philip Morris sekarang mengeluarkan lebih dari 200
juta dollar per tahun untuk pemasaran di Indonesia. Menurut perusahaan itu,
tidak satu dollar pun akan dialokasikan untuk memikat perokok muda.
Dialog : Anne Edwards, Spokesperson, Philip Morris
Internasional
“Pada bagian cara
pemasaran di website anda, dikatakan bahwa kami tidak memasarakan kepada
anak-anak atau memakai gamabaran atau isi yang dapat meneraik anak dibawah
umur. Dapatkah anda katakan bahwa semua acara yang disponsori Phillip Morris di
Indonesia mengikuti petunjuk ini?”
“Saya tidak tahu tenatang semua acara, tapi saya tahu
petunjuk kami untuk acara-acara tersebut. Asas kami diseluruh dunia adalah
untuk tidak memasarkan pada anak kecil dan itu termasuk pertunjukan musik. Kaena
itu kita mencoba untuk memastikan bahwa acara-acara tersebut hanya terbatas
untuk orang dewasa.”
Itu seperti pernyataan yang meragukan kalau kita lihat pada
salah satu usaha pemasaran perusahaan tersebut adalah acara televis berjudul “
A Mild Live”. Acara itu adalah American idol versi indonesia. Setiap minggu
rock band amatir bertanding dengan yang lain untuk dinamakan band baru terbeken
di Indonesia.
Show ini bukan hanya dihadiri oleh ribuan penggemar muda. Tapi yang
lebih penting dari sudut pandang pemasaran, acara ini ditonton oleh jutaan
penonton di siaran Tv nasional. Semua dengan A-Mild brand selalu ditampilkan
dilayar.
“kalau kita melewati jalan, kita dapat melihat papan iklan
dimana-mana. Satu brand menonjol, dan itu adalah A-Mild milik Sampoerna dengan
moto mereka “Go Ahead”. Apakah anda mengerti artinya?”
“saya tidak tahu. Tapi
saya bisa mencari tahu kalu anda mau”
Tanggaban pertama saya adalah: silahkan, ambil saja sebatang
rokok.
bersambung... (4)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar