jumielvia.wordpress.com |
Saya menikah pada usia 24 tahun, 1 tahun lebih cepat dari
yang saya rencanakan. Tergolong sebagai kelompok nikah muda. Kalo dibilang
nekat, bisa juga. Saya bertemu calon mertua 1 pekan setelah saya sidang skripsi.
Jika banyak teman-teman kuliah saya yang bilang kalo sidang skripsi itu
mengerikan, maka bagi saya “disidang” calon mertua lebih ngeri dari pada
disidang oleh dosen.
Skripsi saya susun selama 1 tahun, mewawancara 450 orang
responden. Mewakili populasi pemilih di Kota Cimahi. Skripsi saya membahas
kekalahan Megawati vs SBY pada Pilpres 2004. Hasilnya skripsi saya setebal 300
halaman karena memang hasil survey harus saya bahas satu persatu. Rekor sebagai
skripsi paling tebal difakultas masih saya pegang sampai dengan saat ini, he ..he..
he. Saya sangat mengusai isi skripsi saya 100%, bahkan saya sudah bisa
memprediksi pertanyaan apa saja yang akan diajukan oleh penguji. Hasilnya 100%
prediksi saya benar. Lima Jam saya mempertahankan hasil penelitian skripsi
saya, Alhamdulillah nilai A saya dapatkan. Itulah mengapa saya bilang sidang skripsi
tidak mengerikan bagi saya.
Sepekan setelah itu saya akan silahturahmi dengan calon
mertua setelah sebelumnya di taarufkan oleh ustad dengan calon istri. Kenapa
ngeri..? so pasti ngeri, mahasiswa baru lulus, wisuda pun belum sudah berani
melamar anak orang. Anak nekad. Saat itu penghasilan saya hanya Rp. 750.000
sebulan. Bayangin kalo dengan penghasilan sebesar itu menikah, kemudian calon
mertua bilang..”saya ngasih uang untuk kebutuhan anak saya sebulan itu 2 juta”,
Wadezigggg. Bukan aktifist kalo ngeper oleh bayangan-bayangan seperti
itu. Show must go on,
Alhamdulillah semua berjalan lancar, yang saya bayangkan
ternyata tidak terjadi. “Bapak mah
terserah anak-anak aja” itu kata-kata dari calon mertua. Subhanallah kemudahan
menyertai saya. Akhirnya pernikahan dilangsungkan, sederhana dan “melawan”
tradisi disana.
Penghasilan bukan parameter utama saya untuk menikah, karena
sudah diatur oleh Allah dan Allah akan mencukupkan rezeki kita. Janji-Nya sudah
jelas dalam Al Quran, sebagai seorang muslim saya wajib mempercayai janji
Allah, kalo janji manusia boleh saya tidak percaya. Pernah saya mengikuti
ceramah seorang Syeikh dari timur tengah, beliau mengatakan “dalam kandungan saja Allah sudah memenuhi
rizki kalian, apa lagi saat kalian sudah berjalan dimuka bumi, sudah
berkeluarga dan mempunyai tanggung jawab menghidupi keluarga. Allah Swt sudah
berjanji akan mencukupi rizki kalian. Jika kalian tidak percaya dengan janji
Allah, maka keimanan kalian dipertanyakan”.
Saya percaya dengan janji Allah, dan rasa percaya itu saya
lengkapi dengan kedekatan pada Allah, ikhtiar dan doa. Alhamdulillah janji
Allah itu benar dan saya merasakan itu. Penghasilan pertama adalah Rp. 750.000
ditambah gaji Istri sebagai guru honores Rp. 250.000, Alhamdulillah totalnya
menjadi Rp. 1000.000. Dengan itu kami bisa menabung untuk untuk kebutuhan
melahirkan dll. 13 Februari 2008 anak pertama lahir.
Disaat itulah Allah
menunjukan janjinya kepada saya, satu pekan setelah itu, saya lolos seleksi
sebagai calon Manager. Training 3 bulan dan penempatan awal di Kantor
Palembang, kemudian ke Pekanbaru. Alhamdulillah penghasilan langsung berlipat,
dulu saya hanya berhayal, suata saat gaji saya akan sekian juta. Ternyata sekarang
terjadi. Dua tahun kemudian saat istri hamil anak ke dua, saya mendapat promosi
menjadi Senior Manager dan menjadi Kepala Regional. Subhanallah janji Allah itu
benar-benar nyata, syaratnya hanya jaga kedekatan dengan Allah (shalat wajib,
tahajud, dhuha, tilawah quran dll), ikhtiar dan doa. Insyaallah pertolongan
Allah itu dekat.
Ada teman kuliah yang belum nikah sampai saat ini, alasannya
penghasilan belum cukup. Tapi nyatanya kondisi ekonomi juga tetap ga berubah
biasa saja.
So mari percaya kepada
janji Allah, yang belum menikah segera menikah untuk menjadi diri kita.
seandainya ada semacam "like(di FB)" di blog, saya mau ngelike tulisan pak ali :). like this dehh buat pak ali :)
BalasHapussyukron T Tri sdh mampir...
Hapuslama gak kesini ^^
BalasHapusnice sharing Pak Ali
*dia kmana yak?
smoga bkn termasuk yg takpercaya dg janji Allah
**kabur aah ;d
wahhh ... ada kawan-kawan lama mampir..,
BalasHapussyukron ya..,
saya doakan sukses dan bahagia selalu..
semoga dia segera datang ^^v