Minggu, 03 Maret 2013

Menikahlah, Niscaya Allah akan Mencukupi Rizkimu


jumielvia.wordpress.com

Saya menikah pada usia 24 tahun, 1 tahun lebih cepat dari yang saya rencanakan. Tergolong sebagai kelompok nikah muda. Kalo dibilang nekat, bisa juga. Saya bertemu calon mertua 1 pekan setelah saya sidang skripsi. Jika banyak teman-teman kuliah saya yang bilang kalo sidang skripsi itu mengerikan, maka bagi saya “disidang” calon mertua lebih ngeri dari pada disidang oleh dosen. 

Skripsi saya susun selama 1 tahun, mewawancara 450 orang responden. Mewakili populasi pemilih di Kota Cimahi. Skripsi saya membahas kekalahan Megawati vs SBY pada Pilpres 2004. Hasilnya skripsi saya setebal 300 halaman karena memang hasil survey harus saya bahas satu persatu. Rekor sebagai skripsi paling tebal difakultas masih saya pegang sampai dengan saat ini, he ..he.. he. Saya sangat mengusai isi skripsi saya 100%, bahkan saya sudah bisa memprediksi pertanyaan apa saja yang akan diajukan oleh penguji. Hasilnya 100% prediksi saya benar. Lima Jam saya mempertahankan hasil penelitian skripsi saya, Alhamdulillah nilai A saya dapatkan. Itulah mengapa saya bilang sidang skripsi tidak mengerikan bagi saya.


Sepekan setelah itu saya akan silahturahmi dengan calon mertua setelah sebelumnya di taarufkan oleh ustad dengan calon istri. Kenapa ngeri..? so pasti ngeri, mahasiswa baru lulus, wisuda pun belum sudah berani melamar anak orang. Anak nekad. Saat itu penghasilan saya hanya Rp. 750.000 sebulan. Bayangin kalo dengan penghasilan sebesar itu menikah, kemudian calon mertua bilang..”saya ngasih uang untuk kebutuhan anak saya sebulan itu 2 juta”, Wadezigggg. Bukan aktifist kalo ngeper oleh bayangan-bayangan seperti itu. Show must go on, 

Alhamdulillah semua berjalan lancar, yang saya bayangkan ternyata tidak terjadi. “Bapak mah terserah anak-anak aja” itu kata-kata dari calon mertua. Subhanallah kemudahan menyertai saya. Akhirnya pernikahan dilangsungkan, sederhana dan “melawan” tradisi disana.

Penghasilan bukan parameter utama saya untuk menikah, karena sudah diatur oleh Allah dan Allah akan mencukupkan rezeki kita. Janji-Nya sudah jelas dalam Al Quran, sebagai seorang muslim saya wajib mempercayai janji Allah, kalo janji manusia boleh saya tidak percaya. Pernah saya mengikuti ceramah seorang Syeikh dari timur tengah, beliau mengatakan “dalam kandungan saja Allah sudah memenuhi rizki kalian, apa lagi saat kalian sudah berjalan dimuka bumi, sudah berkeluarga dan mempunyai tanggung jawab menghidupi keluarga. Allah Swt sudah berjanji akan mencukupi rizki kalian. Jika kalian tidak percaya dengan janji Allah, maka keimanan kalian dipertanyakan”.

Saya percaya dengan janji Allah, dan rasa percaya itu saya lengkapi dengan kedekatan pada Allah, ikhtiar dan doa. Alhamdulillah janji Allah itu benar dan saya merasakan itu. Penghasilan pertama adalah Rp. 750.000 ditambah gaji Istri sebagai guru honores Rp. 250.000, Alhamdulillah totalnya menjadi Rp. 1000.000. Dengan itu kami bisa menabung untuk untuk kebutuhan melahirkan dll. 13 Februari 2008 anak pertama lahir. 

Disaat itulah Allah menunjukan janjinya kepada saya, satu pekan setelah itu, saya lolos seleksi sebagai calon Manager. Training 3 bulan dan penempatan awal di Kantor Palembang, kemudian ke Pekanbaru. Alhamdulillah penghasilan langsung berlipat, dulu saya hanya berhayal, suata saat gaji saya akan sekian juta. Ternyata sekarang terjadi. Dua tahun kemudian saat istri hamil anak ke dua, saya mendapat promosi menjadi Senior Manager dan menjadi Kepala Regional. Subhanallah janji Allah itu benar-benar nyata, syaratnya hanya jaga kedekatan dengan Allah (shalat wajib, tahajud, dhuha, tilawah quran dll), ikhtiar dan doa. Insyaallah pertolongan Allah itu dekat.

Ada teman kuliah yang belum nikah sampai saat ini, alasannya penghasilan belum cukup. Tapi nyatanya kondisi ekonomi juga tetap ga berubah biasa saja.

So mari percaya kepada janji Allah, yang belum menikah segera menikah untuk menjadi diri kita.


4 komentar:

  1. seandainya ada semacam "like(di FB)" di blog, saya mau ngelike tulisan pak ali :). like this dehh buat pak ali :)

    BalasHapus
  2. lama gak kesini ^^

    nice sharing Pak Ali

    *dia kmana yak?
    smoga bkn termasuk yg takpercaya dg janji Allah

    **kabur aah ;d

    BalasHapus
  3. wahhh ... ada kawan-kawan lama mampir..,
    syukron ya..,
    saya doakan sukses dan bahagia selalu..
    semoga dia segera datang ^^v

    BalasHapus