Sabtu, 31 Desember 2011

Two Ears One Mouth


Sebenarnya buku ini termasuk buku lama, terbit tahun 2009 oleh Grasindo. Saya membeli buku ini saat masih di Pekanbaru medio 2010. Two ears one mouth, dua telinga satu mulut, buku setebal 170 halaman ini mengupas tentang segala sesuatu tentang komunikasi.

Buku ini menggunakan gaya bahasa yang cukup ringan menurut saya dan yang menarik dari isi buku ini adalah tidak hanya berbicara tentang komunikasi pada tataran teoritis. Namun buku ini juga dilengkapi dengan kasus dan solusinya yang merupakan “terjemahan” dari masing-masing teori komunikasi. So, sangat aplikatif.

Buku ini terdiri dari 5 bab. Bahasannya juga cukup lengkap, dari etika komunikasi, Vocal-visual-verbal sampai dengan komunikasi dalam konflik. Kussusanti, sang penulis, mampu menyampaikan dengan sangat aplikatif.

Bagi yang masih punya masalah tentang komunikasi atau yang ingin meningkatkan kualitas komukasinya, saya rasa layak untuk menjadikan buku ini sebagai salah satu literatur.


Balikpapan, Ternate, Halmahera Selatan -2

@bandara Sultan Baabullah Ternate, masih dengan background Gn Gamalama 

 Masjid Agung Ternate, Al Munawarroh

Balikpapan, Ternate, Halmahera Selatan -1

Sedikit share beberapa dokumentasi saat traveling ke beberapa tempat di timur Indonesia. Indonesia timur itu indah kawan, ini dia buktinya...
 Pantai Manggar Balikpapan


Pantai Balikpapan, samping pelabuhan semayang

Bukan yang dulu lagi


Walah..., celana kantor sudah pada ga muat..., perasaan baru beli beberapa bulan yang lalu.., dilihat-lihat memang betul sekarang sudah tidak sixpack lagi.., tapi sudah one pack ..heu heu heu...

Lima tahun menikah sukses membuat badan lebih “berisi..”, kalo dihitung-hitung naik sampai 10 Kg. Selama kuliah masih rajin olah raga, namun saat ini memang nampak butuh perjuang besar untuk mau olah raga rutin. Paham sih.. kalo ini bukan pola hidup sehat, tapi malasnya lebih kuat ternyata..

Dulu waktu masih ditugaskan di Balikpapan, 2 kali sepekan masih rutin fitnes, so masih bugar dan fit lah..., tapi perasaan setelah pulang ke Bandung bawaannya males olah raga. Akhirnya saya memang “bukan yang dulu lagi”.

Tahun Baru, Bandung “Banjir”


Sebagai warga Bandung, kadang merasa aneh, kenapa setiap week end kota ini selalu dipenuhi oleh mobil-mobil luar kota. Sepanjang Jalan Juanda bisa dipastikan penuh oleh kendaraan luar kota, endingnya kemacetan jadi brand image Jl. Juanda tiap akhir pekan.

Aneh juga.., perasaan Bandung biasa-biasa saja. Sekarang Bandung tidak seperti dulu..---yang sejuk, lalu lintas lancar, bersih dsb---,.. macet dimana-mana, banjir dibeberapa ruas jalan utama-pasteur contohnya-, trotoar dikuasai PKL, sampah tidak terurus (begitulah Bandung dikelola pejabatnya saat ini). Tapi.... “apa pun yang terjadi... Bandung tetap dihati”. Bandung tetap punya magnet bagi wisatawan lokal. Mulai dari deretan Factory Outletnya, kawasan wisata Bandung Utaranya sampai dengan wisata kuliner yang aya aya wae..

Berbagi Titik Spasi Kehidupan


Ini adalah blog ke empat yang sudah saya buat.., tiga sebelumnya belum begitu terurus. karena memang hanya untuk iseng. Menjadi blogger adalah salah satu resolusi di 2012. Terus terang banyak terinspirasi oleh para blogger yang sudah lebih dulu exist.

Kualitas tulisan saya akui masih kurang bagus..., maklum masih newbie.... tapi evolusi tulisan pasti terjadi.

Blog ini saya beri nama titik spasi karena bagi saya hidup adalah rangkaian kata yang tergabung dalam kalimat dan akhirnya membentuk paragrap kehidupan. Rangkaian paragraph kehidupan tersusun menjadi sejarah hidup kita. Diantara kata, kalimat, paragrap kehidupan kita temukan titik dan spasi.

Titik adalah tanda henti dari sebuah kalimat dan spasi adalah lompatan dari kalimat sebelumnya. Titik berarti saat kita berhenti dan memutuskan bahwa kalimat selanjutnya akan berubah sama sekali atau barangkali masih terhubung dengan kalimat sebelumnya. Lompatan spasi menegaskan sesuatu yang baru setelah diawali oleh sebuah titik.

Titik spasi kehidupan akan selalu ada selama kita hidup. Diantara titik dan spasi kehidupan kita akan menemukan banyak sekali warna kehidupan. Mulai dari bahagia, sedih, dan sebagainya. Warna itu akan memperkaya hidup kita. Jutaan manusia berarti jutaan warna kehidupan. Berbagi titik spasi kehidupan akan semakin memperkaya warna hidup kita dan membuat hidup semakin bermakna.

Mari berbagi Titik Spasi